Bupati Warsubi Resmikan Ponpes Al-Muhajirin di Lapas Jombang: Maulid Nabi  Momentum Pembinaan Agama Warga Binaan

JOMBANG – Suara sholawat menggema dari dalam Lapas Kelas II B Jombang pada Jumat  (12/9/2025). Di tengah pagar besi yang biasanya identik dengan suasana kaku, berubah menjadi penuh kehangatan. Ratusan warga binaan, petugas lapas, dan tokoh agama khusyuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H bertema “Memohon Keberkahan untuk Keutuhan dan Kemajuan Bangsa”. Puncak acara ditandai dengan peresmian Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muhajirin yang berdiri di dalam lingkungan Lapas.

Kehadiran Bupati Jombang Warsubi pada momen tersebut menjadi sorotan utama. Dengan didampingi Wakil Bupati KH. Salmanudin Yazid serta jajaran Forkopimda, Kepala Lapas Kelas II B Jombang, Muhamad Ulin Nuha. serta tokoh agama setempat. Peresmian Ponpes Al-Muhajirin  ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Bupati Warsubi.

Hal itu menunjukkan, kehadiran bupati bukan sekadar seremonial, melainkan menandai komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pembinaan akhlak warga binaan. “Kami ingin menghadirkan wajah baru pembinaan di Lapas Jombang, “ kata Bupati Warsubi.  

Ponpes Al-Muhajirin menjadi jawaban atas kebutuhan pembinaan berbasis agama yang lebih terstruktur di dalam lapas. Program ini lahir dari sinergi antara Pemkab Jombang, Kemenkumham, dan para ulama setempat. Dengan kurikulum keagamaan yang dirancang mirip pondok pesantren tradisional, warga binaan akan belajar ilmu agama, tahfiz Al-Qur’an, dan keterampilan keagamaan lainnya.

“Ponpes Al-Muhajirin ini bukan sekadar tempat belajar agama, tetapi ruang bagi para warga binaan untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik,” ujar Bupati Warsubi dalam sambutannya, “ imbuhnya.

Kepala Lapas Kelas II B Jombang, Muhamad Ulin Nuha, menegaskan bahwa kehadiran pesantren di dalam lapas bukan hanya memperkuat iman dan takwa warga binaan, tetapi juga menyiapkan mereka agar lebih siap kembali ke masyarakat. “Kami ingin mereka pulang dengan bekal akhlak yang baik, keterampilan hidup, dan semangat baru,” ujarnya.

Acara peringatan Maulid Nabi berlangsung khidmat. Lantunan sholawat dari grup hadrah warga binaan mengiringi doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara. Para warga binaan tampak antusias; beberapa di antaranya bahkan mengaku merasa seperti kembali ke suasana pesantren di kampung halaman.

Peresmian Ponpes Al-Muhajirin ini juga menjadi momentum penting bagi Lapas Jombang untuk memperkuat citra sebagai lembaga pembinaan, bukan sekadar tempat menjalani hukuman. Dengan pendekatan pesantren, lapas diharapkan mampu menjadi ruang transformasi karakter dan moral.

Bupati Warsubi berharap model pembinaan ini bisa menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lain di Jawa Timur bahkan nasional. “Jika pembinaan spiritual ini berhasil, kita tidak hanya membantu individu, tapi juga menjaga ketahanan sosial masyarakat,” tambahnya.

Dengan diresmikannya Ponpes Al-Muhajirin, Lapas Jombang resmi menjadi pelopor pembinaan agama berbasis pesantren di Jawa Timur. Kehadirannya menegaskan komitmen semua pihak untuk menciptakan lapas yang lebih humanis, edukatif, dan religius—tempat yang bukan hanya menghukum tetapi juga membimbing dan memulihkan.***

Kreator: Pliplo Society