Jombang – Hingga kemarin, kepastian jadwal pencairan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) tahap kedua di Kabupaten Jombang masih belum jelas. Padahal, proses verifikasi dan validasi (verval) data penerima telah rampung sejak Selasa (16/12).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jombang, Agung Hariadi, mengatakan pihaknya masih menunggu informasi resmi dari Kementerian Sosial (Kemensos), baik terkait data penerima manfaat maupun waktu pencairan bantuan.
“Untuk data penerima maupun jadwal pencairan BLTS Kesra tahap kedua, kami masih menunggu informasi resmi dari Kemensos,” ujar Agung.
Ia mengungkapkan, hingga saat ini Dinsos Jombang belum menerima data final penerima manfaat maupun pemberitahuan jadwal penyaluran. Biasanya, setelah proses verval selesai, akan ada informasi lanjutan dari operator sebagaimana yang terjadi pada pencairan tahap pertama.
“Biasanya ada pemberitahuan dari operator seperti pada tahap pertama. Sampai hari ini (kemarin) belum ada data atau informasi kapan penyalurannya,” jelasnya.
Berdasarkan data per 25 November lalu, jumlah warga yang masuk dalam proses verval BLTS Kesra tahap kedua tercatat sebanyak 23.214 orang. Namun demikian, jumlah penerima manfaat yang ditetapkan secara final masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
“Dari hasil verval, jumlah pastinya belum ada,” tambah Agung.
Setelah data resmi diterima, mekanisme penyaluran biasanya dilakukan melalui PT Pos Indonesia. Selanjutnya, PT Pos akan berkoordinasi dengan Dinsos Jombang bersama para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan pendamping sosial di lapangan.
“Biasanya data diserahkan ke PT Pos Indonesia, lalu diteruskan ke kami untuk dikoordinasikan dengan pendamping PKH dan pendamping sosial,” terangnya.
BLTS Kesra merupakan program bantuan baru yang diberikan untuk periode tiga bulan, yakni Oktober, November, dan Desember, dengan nominal Rp 300 ribu per bulan. Setiap penerima akan mendapatkan total bantuan sebesar Rp 900 ribu.
Pada tahap pertama, BLTS Kesra telah disalurkan kepada 85.383 penerima manfaat. Sementara itu, untuk tahap kedua, jumlah penerima yang direncanakan mencapai 23.214 orang.
