Gubernur Khofifah Sambut Hangat Menteri Besar Negeri Sembilan, Buka Peluang Kerja Sama Investasi dan Industri

SURABAYA, 19 DESEMBER 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima Menteri Besar Negeri Sembilan YAB Dato' Seri Utama H. Aminuddin Bin Harun dan segenap delegasi Negeri Sembilan, Malaysia di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (18/12) malam.

Dalam kunjungan ini Menteri Besar Negeri Sembilan didampingi Datin Seri Wan Hasni Binti Wan Yusof, Setiausaha Kerajaan Negeri Sembilan Yang Berhormat Dato’ Mohd Zafir Bin Ibrahim, Penasihat Undang-undang Negeri Yang Berhormat Dato’ Muzalmah Binti Mustapha Kamal, Pegawai Kewenangan Negeri Yang Berhormat Dato’ Masri Bin H. Razali, Para Ahli-ahli yang berhormat, Timbalan Pengerusi Perbadanan Negeri Sembilan Yang Berbahagia Tan Sri Dato’ Sri H. Syed Zairil Abidin Bin Syed Mohamed Tahir, Timbalan Speaker Yang Berhormat Datuk H. Mohd Asna Bin Amin, serta Para Ketua-ketua Jabatan dari Negeri Sembilan.

Sementara itu Gubernur Khofifah didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Kepala BPKAD, Kepala DPMPTSP, Kepala Disperindag, Kepala Diskop dan UKM, Kepala Dishub, Kepala Dinas ESDM, Kepala Biro Kesra, serta Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa hubungan Jawa Timur dan Negeri Sembilan bukan sekedar hubungan bilateral biasa, namun hubungan erat yang terjalin dari akar budaya dan sejarah yang masih serumpun. Untuk itu, Gubernur Khofifah optimis kunjungan kali ini mampu memperkuat kerjasama berbagai sektor  antara dua wilayah. 

"Selamat datang di Jatim yang kami sebut Bumi Majapahit. Dulu Majapahit melakukan ekspansi kekuasaannya sampai ASEAN. Episentrumnya Majapahit ada di Jawa Timur, tepatnya di Kab. Mojokerto, satu jam dari tempat ini," kata Gubernur Khofifah.

Di sanalah, lanjutnya, Gajah Mada mendeklarasikan penyatuan Nusantara di bawah Majapahit dengan Sumpah Palapa. Itulah yang menjadi filosofi dasar Nusantara yang kemudian melahirkan Bhinneka Tunggal Ika.

Semangat kesatuan ini diinginkan Gubernur Khofifah dapat tercermin dari kunjungan Negeri Sembilan ke Jawa Timur. Di mana, akan terbangun lebih banyak kerjasama di berbagai sektor.

"Kami berharap kunjungan ini membangun persaudaraan yang lebih kuat lagi dan membangun hubungan dagang, hubungan ekonomi, hubungan pendidikan, budaya, maupun wisata yang lebih baik lagi," terangnya.

"Kita serumpun, dan kekuatan ini menjadi bagian dari penguat bagaimana kita tumbuh bersama berkembang bersama, maju bersama, dan sejahtera bersama," lanjut Gubernur Khofifah.

Pada tahun 2024, nilai ekspor Jawa Timur ke Malaysia sendiri mencapai sekitar USD 1,53 miliar. Sedangkan, impor dari Malaysia sebesar USD 506 juta, sehingga menghasilkan surplus lebih dari USD 1 miliar. 

"Kami juga sudah melakukan penandatanganan Letter of Intent bersama Malaysia pada bulan Desember 2025 , baik yang kita lakukan minggu lalu di Batam maupun yang kita lakukan dua minggu lalu di Surabaya total lebih 6 Trilliun rupiah. Sehingga kehadiran dari tim delegasi Negeri Sembilan ini kami harapkan bisa memberikan penguatan berbagai sektor yang potensial kita kerjasamakan," ungkapnya.

Salah satu yang bisa menjadi penguat, disebut Gubernur Khofifah, adalah pembukaan penerbangan langsung antara Kuala Lumpur dan Malang. Mengingat, potensi wisata dan sektor agro hortikultura Malang sangat signifikan.

"Kalau ada flight Kuala Lumpur-Malang, akan sangat mendukung bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa kita inisiasi lebih kuat dan lebih besar lagi antara Jawa Timur dan Negeri Sembilan. Selain itu ada juga Doho International Airport di Kediri. Ini penting karena memang sektor perikanan, kopi, kakao luar biasa di sekitar Gunung Wilis," ujarnya.

Diterangkan Gubernur Khofifah, dengan adanya connecting flight atau direct flight  antara Kuala Lumpur dengan Doho, maka sentra-sentra industrial estate yang sedang ditumbuh kembangkan di Negeri Sembilan dapat mengambil raw material di Jawa Timur. 

Tak hanya itu, konektivitas yang tercipta dari adanya penerbangan langsung dan dari Jawa Timur akan mengangkat kerjasama pariwisata. Terutama karena Jawa Timur memiliki daya tarik luar biasa yang menjadi keunggulannya di mata dunia.

"Allah hanya menciptakan dua blue fire di dunia. Pertama di Iceland, kedua ada di Ijen Jawa Timur. Begitu pula Allah hanya menciptakan dua titik oksigen terbaik dunia. Pertama di Jordan, kedua di Sumenep," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Besar Negeri Sembilan YAB Dato' Seri Utama H. Aminuddin menyampaikan apresiasinya terhadap sambutan dan dedikasi yang diberikan kepada delegasi Negeri Sembilan. Dirinya mengaku senang, terlebih, secara historis, Negeri Sembilan dibentuk oleh migrasi Melayu-Minangkabau yang menunjukkan kekerabatan etnis dan budaya Melayu Austronesia yang sama.

"Di Negeri Sembilan ada komuniti dari kalangan orang Jawa. Di sana juga ada sebuah kampung yang dinamakan sebagai Kampung Pacitan. Itu kampung saya. Saya sendiri berasal daripada Kampung Pacitan di Negeri Sembilan yang mempunyai masyarakat keturunan Jawa dan mereka masih mengamalkan tradisi di dalam kehidupan harian mereka," jelasnya.

Dalam hubungan bilateral Jawa Timur dan Negeri Sembilan, Dato' Aminuddin mengatakan bahwa keduanya juga bekerjasama dalam pembangunan wilayah. Ini memberikan tumpuan industri, peningkatan produktivitas, dan penguatan tenaga kerja yang ahli.

"Ini sebagai agenda pembangunan ekonomi Negeri Sembilan. Kami terletak berdampingan dengan pintu masuk utama negara. Ini menjadikan Negeri Sembilan sebagai destinasi pilihan yang ingin akses infrastruktur dan logistik terbaik, dengan pos operasi yang lebih kompetitif, dan kualiti hidup yang lebih tenang," ungkapnya.

"Selain kekayaan budaya, Negeri Sembilan juga mempunyai kekuatan sektor halal, pendidikan, logistik, serta pelancongan. Melihat persamaan budaya, nilai, dan laju pembangunan ekonomi kita, saya percaya kita dapat ruang kerjasama yang sangat luas antara Negeri Sembilan dan Jawa Timur," tuturnya.

Untuk itu, pihaknya telah melakukan peninjauan ke beberapa UMKM di Jawa Timur. Yang dikatakannya berpotensi menjadi peluang kerja sama dengan Jawa Timur di masa depan.

"Di Jawa Timur kita melihat potensi melibatkan agro, melibatkan kreativitas, dan small medium industry. Kita juga lihat bahwa pemrosesan makanan ini bisa kita kembangkan menjadi ekspor halal Malaysia dan internasional. Ini bisa kita jadikan sebagai satu tapak baru supaya mungkin bisa bermula di Jawa Timur, ke Malaysia, dan terus dikembangkan ke tempat-tempat yang lain," pungkas Dato' Aminuddin.