Hadiri Sidang Doktoral Kapolda Jabar, Gubernur Khofifah Tegaskan Polisi Harus Mampu Mengembalikan Keamanan Warga

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Sidang Terbuka Promosi Doktor Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan, bertempat di Ruang Adi Sukadana Lantai 2 Gedung A Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), Senin (3/11).

Dalam sidang doktoral tersebut, Irjen Pol Rudi Setiawan selaku promovendus memaparkan disertasi berjudul “Cerita dari Mesuji: Studi Fenomenologi Tentang Menjadi Polisi di Daerah Konflik.” Dari total 10 penguji, promovendus memperoleh apresiasi dan penilaian sangat baik. Berdasarkan hasil ujian terbuka tersebut, Irjen Pol Rudi Setiawan dinyatakan lulus dengan predikat “Sangat Memuaskan.”

Turut hadir dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor itu Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Kajati Jatim Kuntadi, Pangdiv II Kostrad Mayjen TNI Susilo, Irjen Pol (Purn) Toni Harmanto.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi atas disertasi yang dinilai memberikan perspektif baru tentang peran polisi dalam masyarakat. Menurutnya, hasil pemikiran tersebut merefleksikan pentingnya pendekatan sosial dan kemanusiaan di balik tugas-tugas penegakan hukum.

“Apa yang disampaikan oleh promovendus benar sekali. Saya masih ingat, di masa awal pemerintahan Presiden RI Ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), wilayah Mesuji sering kali menjadi perhatian karena tingginya eskalasi konflik perebutan lahan. Pemerintah pusat waktu itu masih sangat terbatas turun langsung, sehingga penyelesaian konflik sering kali dicari solusi  oleh aparat dan masyarakat di lapangan sendiri,” ungkap Khofifah.

Gubernur Khofifah menyampaikan, disertasi tersebut menggambarkan betapa kompleksnya tugas  polisi di daerah konflik. Bukan sekadar  penegakan  hukum, tetapi juga harus mampu membangun kepercayaan sosial, menengahi konflik kepentingan warga, dan memulihkan rasa aman bersama

“Betapa tingkat konflik sosial sangat kompleks di sana saat itu . Maka musyawarah,  negosiasi dan pendekatan tertentu di wilayah Mesuji dilakukan dengan  membutuhkan penanganan komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai sektor ," lanjutnya. 

Karenanya ia mengapresiasi desertasi Rudi Setiawan yang mengulas dalam tentang peran dan kondisi polisi di wilayah Mesuji. Dalam kondisi tak mudah, namun polisi mampu menjadi sosok penegak hukum serta menjadi pelindung bagi masyarakat. 

Gubernur Khofifah secara khusus menyoroti salah satu gagasan utama dalam disertasi Rudi Setiawan yang menyebut bahwa “Polisi bukan hanya penegak hukum, tetapi juga agen pemulihan sosial.”

"Indah sekali kalimatnya dan luar biasa sekali. Semoga semua institusi  merepresentasikan sebagai agen pemulihan sosial sehingga terwujud harmoni di masyarakat," pungkasnya.