LPTNU Jawa Timur, Bedah Rahasia Sukses Menembus Pendanaan Riset & Hibah Pengabmas

SURABAYA, 18 JANUARI 2025 – Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur menggelar Webinar Riset dan Pengabdian Masyarakat dengan tema strategi menembus pendanaan penelitian dan hibah pengabdian masyarakat. Acara yang berlangsung pada Sabtu (18/1) ini menghadirkan dua pakar, yaitu Dr. H. Agus Afandi dari Kementerian Agama (Kemenag) dan Prof. Agus Muhammad Hatta dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Webinar ini diikuti oleh 150 peserta yang terdiri dari pengurus LPTNU, dosen, dan akademisi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) se-Jawa Timur.

Dr. H. Agus Afandi, yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Riset dan Pengabdian Masyarakat LPPM UIN Sunan Ampel Surabaya, menguraikan tiga kunci utama untuk menembus pendanaan penelitian. Menurutnya, proposal penelitian harus mencakup: a). Keberpihakan terhadap isu yang relevan, seperti pemberdayaan masyarakat. b). Fokus masalah yang jelas dan mendalam. c). Keterlibatan mitra lokal dalam program pendampingan.

    “Metode pengabdian juga harus sesuai dengan kebutuhan mitra, sehingga program dapat memberikan dampak nyata,” jelas Agus Afandi.

    Prof. Agus Muhammad Hatta, Guru Besar Ilmu Instrumentasi Optik ITS, memaparkan langkah strategis dalam pengelolaan riset. Mulai dari penggalian ide penelitian, kolaborasi lintas institusi, hingga pengelolaan proses penelitian yang terstruktur.

    Beliau menekankan pentingnya menghasilkan luaran riset yang berkualitas, seperti artikel jurnal, buku, atau hak cipta. Selain itu, dosen juga diimbau memiliki roadmap penelitian jangka panjang.

    “Roadmap yang baik memastikan dosen tetap konsisten di bidang keilmuannya. Selain itu, membangun kelompok riset yang melibatkan dosen serumpun dan mahasiswa juga menjadi elemen penting dalam menciptakan ekosistem penelitian yang produktif,” ungkap Prof. Agus.

    Fokus LPTNU Jawa Timur dalam Pengembangan PTNU

    Ketua LPTNU Jawa Timur, Prof. H. Junaidi Mistar, menyampaikan lima bidang strategis yang menjadi prioritas untuk pengembangan PTNU di Jawa Timur: 1). Riset, inovasi, dan publikasi ilmiah, 2). Penjaminan mutu dan akreditasi. 3). Kemitraan dan kerjasama. 4). Kurikulum, pembelajaran, dan sistem informasi. 5). Peningkatan prestasi mahasiswa dan karir dosen.

      Prof. Junaidi juga menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar-PTNU di Jawa Timur untuk meningkatkan kualitas riset dan pengabdian masyarakat. “Program kerja LPTNU Jatim akan disosialisasikan lebih lanjut melalui Rakorwil PTNU Jatim di Universitas Islam Lamongan (Unisla) pada Februari 2025, setelah Raker PWNU Jatim di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo, pada 24-25 Januari 2025,” ujarnya.

      Webinar ini menjadi langkah awal yang strategis bagi LPTNU Jawa Timur dalam membangun ekosistem riset dan pengabdian masyarakat yang lebih unggul. Kehadiran para pakar dari berbagai bidang memberikan wawasan baru dan motivasi bagi akademisi PTNU untuk terus meningkatkan kontribusi mereka melalui penelitian yang berdampak dan program pengabdian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

      Dengan fokus pada kolaborasi, inovasi, dan pengelolaan riset yang profesional, LPTNU Jawa Timur optimis dapat memperkuat peran PTNU sebagai pilar penting dalam kemajuan pendidikan tinggi di

      Indonesia.